Sunday, 4 January 2009

Pesan

Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah
didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu
berkerut.Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan  Guru, sepanjang hidup
saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang  lain
sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah
mengaji. Saya juga bukan  pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi
mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah roman
mukamu. Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia  yang miskin
namun wajahnya tak pernah  keruh dan selalu ceria. Sebab menurut
Rasulullah SAW,
 salah satu tanda penghuni neraka ialah  MUKA MASAM yang
membuat orang curiga kepadanya."
 Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji  akan
memperbaiki penampilannya.
Mulai hari itu, wajahnya  senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima
dengan
sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi
untuk
berkeluh kesah.  Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya
senantiasa
mengulum senyum bersahabat. Roman mukanya berseri.

Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu
pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah
SAW
menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar
pahalanya.
Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya rumah
tangga jika suami isteri  selalu berwajah tegang. Begitu juga celakanya
persahabatan sekiranya dikalangan mereka saling tidak berteguran. Sebab tak
ada persoalan
yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan  ketegangan. Dalam
hati yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun
persoalannya nescaya dapat  diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah,
yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

No comments:

Post a Comment